Menata Rumah Mungil Agar Tetap Cantik dan Nyaman

Kecenderungan masyarakat di perkotaan pada saat ini ingin memiliki rumah yang praktis dan multifungsi, tetapi tetap nyaman untuk ditinggali. Tidak mengherankan jika gaya minimalis kerap digandrungi sehingga rumah-rumah mungil pun tetap mempunyai seabrek fungsi. Beberapa orang mengatakan Living in the box, mungkin itulah ungkapan yang cocok.


Akan tetapi, yang jelas dalam rumah mungil hanya terdapat fungsi pokok rumah. Kini rumah mungil tidak selalu berarti kaku, sumpek, dan sempit. Sebenarnya, rumah mungil dapat ditata dengan interior yang tepat agar nyaman dan terkesan luas. Meskipun hanya memiliki lahan yang terbatas Anda harus bisa mensiasati ruang-ruang yang sempit agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan keluarga. Dan mencari solusi agar kesan sesak yang seringkali terlihat pada rumah-rumah mungil bisa diminimalisasi.

Baca selengkapnya di http://architectaria.blogspot.com/2008/02/menata-rumah-mungil-agar-tetap-cantik.html#links

Bangun Rumah: Persiapan untuk membangun rumah

Saya sering mendapatkan pertanyaan ke email saya soal apa saja yang harus dipersiapkan dalam membangun rumah idaman, oleh karena itu dengan pengalaman yang masih terbatas dan kemampuan menulis yang pas-pasan saya menulis di blog ini untuk membantu rekan-rekan yang mungkin masih awam atau belum pernah sama sekali membangun rumah.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam persiapan mewujudkan rumah impian Anda adalah masalah budget yang disediakan, ini sangat penting sekali, karena dalam membangun rumah seringkali bila tidak direncanakan dengan matang maka akan mengganggu keuangan keluarga.
Ok, bila sudah dipersiapkan budget yang Anda sediakan, kita mulai dengan bagaimana membangunnya, apakah Anda akan memakai jasa arsitek-kontraktor? Atau hanya jasa arsitek? Atau Anda malah yakin dengan kemampuan merancang sendiri?

Baca selengkapnya di : Bangun Rumah: Persiapan untuk membangun rumah

Membangun Rumah Dengan Biaya Rp 2jt/m2 Kebawah?

Harga minyak bumi di pasaran dunia sudah menembus level $100/barrel nya, bagi banyak pihak jelas akan sangat berdampak, khususnya jelas bagi bidang usaha yang saya tekuni yaitu properti. Bayangkan saja berdasarkan informasi harga baja terakhir saya dapatkan adalah mencapai 12rb/kg untuk jenis IWF 200, sedangkan untuk besi beton sebagai contoh saja besi ∅ 8mm (bukan yang full) sudah mencapai 43rb/btg. Bisa dibayangkan berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah 2 lantai dengan luas 120m2 (untuk beberapa wilayah bahkan harus diurug cukup tinggi supaya terhindar dari banjir, seperti di daerah kelapa gading). Kalau tahun kemarin untuk membangun sebuah rumah dengan desain modern minimalis (spesifikasi bahan kualitas menengah) mungkin membutuhkan dana sebesar 2-2,5jt/m2, jelas tahun ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Alternatifnya bagi sebagian orang adalah dengan membeli rumah yang sudah jadi atau membeli apartemen yang supply dari pengembang saat ini cukup banyak pilihan dengan ragam alternatif pembiayaan yang cukup meringankan, tapi bagi sebagian orang yang ingin memiliki rumah yang desainnya sesuai dengan keinginan sendiri dengan dana yang pas-pasan, kenaikan harga material ini jelas membuat kepala jadi lieur (bhs. Sunda: pusing). Lalu apa yang harus dilakukan? Menunda membangun rumah impian Anda, namun resikonya harga material akan lebih naik lagi, atau tetap membangun dengan resiko pembangunan berhenti di tengah jalan karena dana yang ada tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan harga. Dua-duanya jelas bukan pilihan yang menentramkan hati.

Jadi sebaiknya harus bagaimana?

Optimalisasi Dan Efisiensi Dalam Merancang Dan Membangun Rumah Tinggal

Selama berprofesi menjadi seorang arkonist (istilah saya untuk arsitek merangkap kontraktor), sebenarnya tanpa disadari saya telah menerapkan system value engineering (rekayasa nilai), yaitu suatu usaha yang dilakukan secara sistematik dan terorganisir untuk melakukan analisis terhadap fungsi sistem, produk, dan jasa dengan maksud untuk mencapai atau mengadakan fungsi yang esensial dengan life cycle cost yang terendah dan konsisten dengan kinerja, keandalan, kualitas dan keamanan yang disyaratkan (definisi diambil dari Makalah Puti Farida Marzuki yang berjudul Rekayasa Nilai : Konsep dan Penerapannya di dalam Industri Konstruksi).

Karena selama ini karena saya mendapatkan proyek hanya dengan promosi mulut lewat mulut saja (teman dan temannya teman) yang sebagian besar adalah proyek dengan tight budget. Maklum karena 80% klien saya masih berusia cukup muda (dibawah 35 tahun). Sehingga jelas saya harus berpikir extra keras untuk merancang dan mewujudkan rumah impian para klien saya dengan dana seminim mungkin, sehingga saya mau tidak mau menerapkan suatu sistem value engineering.


Baca selengkapnya di sini ....